tag:blogger.com,1999:blog-43478016515107847242024-03-12T21:05:51.208-07:00Kata - Kata HikmahJejak Hidup Orang - Orang Solehdinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-38525682925647028672010-11-12T21:13:00.000-08:002010-11-12T21:13:01.681-08:00Perlu Kembali Manhaj Ilahi Atau Jalan Allah .Orang yang tidak mengikut jalan Allah ( Manhaj Ilahi ) menyebabkan dia akan diseret ke Neraka apabila akhirat nanti dan didunia ini ia akan mendapatkan satu ancaman malapetaka kehidupan atau tidak memperolehi ketenteraman atau ketenangan hati dan kebahagian jiwa .<br />
Jiwa manusia yang tidak memperolehi rahmat Allah sentiasa berada didalam gundah gulana dan sakit . <span style="font-size: small;"> </span><br />
<i><span style="font-size: small;">Ibnu Ataillah Asakandari</span></i>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-14396184962355850942010-11-12T20:52:00.000-08:002010-11-12T20:56:04.606-08:00Makna Dan Maksud ZalimYang dimsksudkan dengan Zalim ialah Syahwah , Ikut Nafsu , Sesuatu yang tidak mengikut petunjuk Ilahi dan pelbagai lagi kelalaian ( Ghaflah ) terhadap Allah .<br />
Segala macam kezaliman ini masuk kedalam hati ( manusia ) dan sekali gus menutup pintu hati manusia dari segala cahaya keagamaan .<br />
Segala macam zalim itu datang dari " Kedunian , Nafsu dan Syaitan " .<br />
Sekiranya kita tidak terpengaruh dengan nafsu dan syaitan dan perkara - perkara tersebut dan selalu tidak lupa kepada Allah , maka terbakarlah syaitan dan hancurlah ia . <i><span style="font-size: x-small;"> </span></i><br />
<i><span style="font-size: x-small;">Syeikh Ibnu Ataillah Askandary</span></i>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-33303988645021952282010-10-20T11:40:00.000-07:002010-10-20T11:50:10.958-07:00Kesabaran merupakan lambang tingginya pengetahuan.<div style="text-align: justify;"> <strong> Kisah Nabi Khidir </strong><br /><strong> </strong><br />Masih hidupkah Khidhr ? Entahlah, saya memang mendengar cerita seorang 'alim yang mengaku berjumpa Khidhr. Nama Khidhr memang sudah terlanjur melegenda, meskipun al-Qur'an sendiri tidak pernah menyebut nama Khidhr secara terang-terangan. Al-Qur'an melukiskan Khidhr dengan <em>"...seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah</em> <em>Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah</em> <em>Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." (QS 18:65) </em><br /><em> </em><br />Perhatikan redaksi yang digunakan al-Qur'an. Ternyata, Khidhr atau apapun nama beliau hanyalah satu dari sekian banyak hamba Allah yang telah diberi rahmat dan ilmu. Boleh jadi banyak sekali hamba Allah yang punya kelebihan seperti Khidhr, tetapi Allah tidak beritakan kepada kita atau kita memang tidak mengetahuinya. Tapi itulah Khidhr, sebuah nama yang terlanjur melegenda dan menyimpan misteri yang tak kunjung habis dibicarakan.<br /><br />Dalam surat al-Kahfi diceritakan bagaimana Nabi Musa ingin berguru dengan Khidhr. Khidhr semula menolak, namun Musa terus mendesak. Perhatikan redaksi al-Qur'an ketika mengutip penolakan Khidhr, "<em>Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan</em> <em>sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar</em> <em>atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang</em> <em>cukup tentang hal itu?" (QS 18:67-68) </em><br /><br />Khidhr menolak Musa bukan dengan argumen bahwa Musa itu bodoh atau malas. Khidhr menolak Musa karena Musa tidak akan bisa bersikap sabar. Soalnya, kata Khidhr, bagaimana kamu bisa sabar pada persoalan yang kamu tidak punya ilmu tentangnya?<br /><br />Begitulah yang terjadi. Musa selalu memprotes dan menyalah-nyalahkan perbuatan Khidhr yang, dipandang dari sudut pengetahuan Musa, merupakan perbuatan yang keliru.<br /><br />Sayang, kita jarang mau belajar dari kisah Khidhr dan Musa ini. Seringkali kita sebar kata "sesat", "kafir", "menyimpang", "bid'ah" kepada saudara-saudara kita, yang dipandang dari sudut pengetahuan yang kita miliki, melakukan kesalahan besar. Kita menjadi emosional, kita menjadi tidak sabar. Pada saat itu, ada baiknya kita ingat kembali kisah Khidhr dan Musa. Kisah Khidhr mengajarkan kepada kita bahwa <strong>kesabaran merupakan</strong> <strong>lambang tingginya pengetahuan. </strong><br /></div><br />Armidale, 7 Mei 1998<br />dari : <a href="http://soni69.tripod.com/index.htm">http://soni69.tripod.com/index.htm</a>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-3704932240747345092010-10-20T11:29:00.000-07:002010-10-20T11:34:54.557-07:00Al-fatihah pun harus ada akar<strong> MENANGIS<br /> </strong>Emha Ainun Nadjib (1987)<br /><br /><br /> Sehabis sesiangan bekerja di sawah-sawah serta disegala macam<br /> yang diperlukan oleh desa rintisan yang mereka dirikan jauh di<br /> pedalaman, Abah Latif mengajak para santri untuk sesering<br /> mungkin bersholat malam.<br /><br /> Senantiasa lama waktu yang diperlukan, karena setiap kali<br /> memasuki kalimat " iyyaka na'budu " Abah Latif biasanya lantas<br /> terhenti ucapannya, menangis tersedu-sedu bagai tak<br /> berpenghabisan.<br /><br /> Sesudah melalui perjuangan batin yang amat berat untuk melampaui<br /> kata itu, Abah Latif akan berlama-lama lagi macet lidahnya<br /> mengucapkan " wa iyyaka nasta''in" .<br /><br /> Banyak di antara jamaah yang turut menangis, bahkan terkadang<br /> ada satu dua yang lantas ambruk ke lantai atau meraung-raung.<br /><br /> "Hidup manusia harus berpijak, sebagaimana setiap pohon harus<br /> berakar," berkata Abah Latif seusai wirid bersama, " Mengucapkan<br /> kata-kata itu dalam Al-fatihah pun harus ada akar d an<br /> pijakannya yang nyata dalam kehidupan. 'Harus' di situ titik<br /> beratnya bukan sebagai aturan, melainkan memang demikianlah<br /> hakikat alam, di mana manusia tak bisa berada dan berlaku<br /> selain di dalam hakikat itu."<br /><br /> "Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," gemeremang mulut para santri.<br /><br /> " Jadi, anak-anakku," beliau melanjutkan, " apa akar dan pijakan<br /> kita dalam mengucapkan kepada Alloh ..iyyaka na'budu?"<br /><br /> "Bukankah tak ada salahnya mengucapkan sesuatu yang toh baik dan<br /> merupakan bimbingan Alloh itu sendiri, Abah?" bertanya seorang<br /> santri.<br /><br /> "Kita tidak boleh mengucapkan kata, Nak, kita hanya boleh<br /> mengucapkan kehidupan."<br /><br /> "Belum jelas benar bagiku, Abah?"<br /><br /> " Kita dilarang mengucapkan kekosongan, kita hanya diperkenankan<br /> mengucapkan kenyataan."<br /><br /> "Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," geremang mulut para santri.<br /><br /> Dan Abah Latif meneruskan, " Sekarang ini kita mungkin sudah<br /> pantas mengucapkan iyyaka na'budu.KepadaMu aku menyembah.Tetapi<br /> kaum Muslimin masih belum memiliki suatu kondisi keumatan untuk<br /> layak berkata kepadaMu kami menyembah, na'budu."<br /><br /> "Al-Fatihah haruslah mencerminkan proses dan tahapan pencapaian<br /> sejarah kita sebagai diri pribadi serta kita sebagai ummatan<br /> wahidah.Ketika sampai di kalimat na'budu, tingkat yang harus kita<br /> telah capai lebih dari abdullah, yakni khalifatulloh.Suatu maqom<br /> yang dipersyarati oleh kebersamaan kamu muslim dalam menyembah<br /> Alloh di mana penyembahan itu diterjemahkan ke dalam setiap<br /> bidang kehidupan.Mengucapkan iyyaka na'budu dalam sholat mustilah<br /> memiliki akar dan pijakan di mana kita kaum muslim telah membawa<br /> urusan rumah tangga, urusan perniagaan, urusan sosial dan politik<br /> serta segala urusan lain untuk menyembah hanya kepada Alloh.Maka<br /> anak-anakku, betapa mungkin dalam keadaan kita dewasa ini lidah kita<br /> tidak kelu dan airmata tak bercucuran tatkala harus mengucapan<br /> kata-kata itu?"<br /><br /> "Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," gemeremang para santri.<br /><br /> "Al-fatihah hanya pantas diucapkan apabila kita telah saling<br /> menjadi khalifatulloh di dalam berbagai hubungan kehidupan.Tangis<br /> kita akan sungguh-sungguh tak tak berpenghabisan karena dengan<br /> mengucapkan wa iyyaka nasta'in, kita telah secara terang-terangan<br /> menipu Tuhan.Kita berbohong kepada-Nya berpuluh-puluh kali dalam<br /> sehari.Kita nyatakan bahwa kita meminta pertolongan hanya kepada<br /> Alloh, padahal dalam sangat banyak hal kita lebih banyak<br /> bergantung kepada kekuatan, kekuasaan dan mekanisme yang pada<br /> hakikatnya melawan Alloh."<br /><br /> Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," geremang mulut para santri.<br /><br /> "Anak-anakku, pergilah masuk ke dalam dirimu sendiri, telusurilah<br /> perbuatan-perbuatanmu sendiri, masuklah ke urusan-urusan manusia di<br /> sekitarmu, pergilah ke pasar, ke kantor-kantor, ke<br /> panggung-panggung dunia yang luas: tekunilah, temukanlah salah<br /> benarnya ucapan-ucapanku kepadamu.Kemudian peliharalah kepekaan dan<br /> kesanggupan untuk tetap bisa menangis.Karena alhamdulillah,<br /> seandainya sampai akhir hidup kita hanya diperkenankan untuk<br /> menangis karena keadaan-keadaan itu : airmata saja pun sanggup<br /> mengantarkan kita kepada-Nya."<br /><br /> ----------------------------------------------------<br /><br /> Dari : <a href="http://soni69.tripod.com/index.htm">http://soni69.tripod.com/index.htm</a><br /> Seribu Masjid Satu Jumlahnya<br /> Tahajjud cinta seorang hamba<br /> Penerbit Mizan 19995dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-60508244807903486532010-10-16T05:03:00.000-07:002010-10-16T05:39:47.094-07:00Dakwah dan Tuntutan Duniawi<span style="font-style: italic;">Dari Anas , ia berkata : " Sesungguhnya ada seorang datang kepada Rasullullah saw , ia memeluk Islam diatas sesuatu sebab dari keduniaan , Ia masuk Islam tiada tujuan lain selain dari tujuan keduniaan itu . Sebaik saja dia memeluk Islam ( waktu pagi ) dan diwaktu petangnya , Islam pun menjadi sesuatu yang paling dicintainya daripada dunia dan seisinya . " </span><br /><span style="font-style: italic;">(1/405) ibid no. 2866 </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Ini sebahagian dari strategi dakwah Rasullullah saw iaitu memenuhi tuntutan kebutuhan manusia . Allah memperuntukan sebahagian zakat untuk para muallaf . Tujuannya adalah untuk menjinakkan dan mendekati mereka kepada amal Islami .</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Ramai orang mengetahui sunnah dan fikih tetapi melalaikan perkara ini sehingga jalan Allah menjadi terhalang . </span><br /><span style="font-style: italic;">(Syeikh Said Hawwa)</span><br /><span style="font-style: italic;">( Rambu - Rambu jalan Ruhani ms. 69 ) .</span>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-13268793008569503982010-09-07T05:42:00.000-07:002010-09-07T06:00:30.617-07:00QA'IDAH-QA’IDAH DASARAllah Rabul 'Alamin -<br />Dialah Pencipta. Penguasa dan Pemilik alam semesta, mencipta manusia dan menyediakan baginya tempat tinggal sementara di suatu tempat dari alam jagatnya yang luas yang dikenali sebagai bumi. Dia telah mengurniakan kepada manusia alat-alat berfikir dan memahami serta telah mengurniakan kemampuan membezakan antara yang Haq dengan yang Bathil.<br /><br />Manusia juga telah diberikan kebebasan dengan daya ikhtiar dan hak memilih malah ia juga diberikan kuasa untuk menggunakan sumber-sumber alam mengikut cara yang disukainya. Secara ringkas dapatlah dikatakan bahawa manusia telah diberikan satu kuasa autonomi di samping tugas kekhalifahan yang telah diamanahkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala kepadanya (untuk menjaga dan memelihara muka bumi ini).<br /><br />Sebelum mengamanahkan tugas kekhalifahan di atas muka bumi ini kepada manusia, Allah Subhanahu Wata'ala telah menjelaskan kepada manusia bahawa Dialah satu-satunya Pemilik, Penguasa dan Tuhan kepada alam ini. Dengan demikian seluruh isi alam dan segala ciptaan di dalamnya (termasuk manusia) wajib tunduk patuh hanya kepada Dia sahaja.<br /><br />Manusia mestilah tidak memikirkan bahawa dirinya bebas tanpa sebarang peraturan dan dia sepatutnya tahu bahawa tempatnya di atas muka bumi ini bukanlah tempat yang kekal abadi<br />baginya. Ia ditetapkan untuk tinggal di atas muka bumi hanya bagi suatu tempoh percubaan yang telah ditetapkan, dan kelak bila tepat tiba pada masanya ia dikembalikan kepada Pemiliknya untuk diadili sesuai dengan cara mana ia telah melaksanakan amanahnya dalam jangka waktu percubaan yang telah di alaminya.<br /><br />Satu-satunya jalan yang benar untuk manusia ialah dengan mengakui bahawa Allah Subhanahu Wata'ala satu-satunya Tuhan dan Pemilik dan kepada petunjuk dan arahannya sahajalah manusia patut mengikutinya di dalam membina kehidupan.<br /><br />Manusia haruslah menyedari bahawa kehidupannya nanti akan diadili dan satu-satunya tujuan hidupnya ialah untuk mencapai MARDATILLAH (keredhaan Allah) bagi membolehkannya layak menerima balasan baik di Hari Akhirat.<br /><br />Sebarang sikap dan haluan yang bertentangan dengan perkara di atas akan membawa manusia kepada kesesatan dan kemusnahan.<br /><br />Sekiranya manusia mengikuti jalan yang baik, dan taqwa (yang ia adalah bebas untuk memilih dan mengikutinya) nescaya ia akan mendapati kejayaan di dunia dan di akhirat.<br /><br />Di dunia dia akan beroleh kehidupan yang aman damai dan puas manakala di akhirat nanti ia merupakan orang yang layak menerima balasan Syurga Allah (Al Jannah). Dan jika ia memilih jalan yang lain menafikan dengan peraturan-peraturan Tuhan dan jalan yang jahat (juga merupakan jalan yang ia bebas memilih dan mengikutinya) nescaya kehidupan dunianya menjadi kehidupan yang penuh dengan penyelewengan, penipuan, kefasiqan dan kekecewaan manakala di Akhirat nanti ia ditimpa bala derita, siksa kepedihan dan rintihan penyesalan yang tidak berpangkal di dalam neraka Jahim.<br /><br />Sesudah memberikan peringatan ini, Allah Subhanahu Wata'ala telah<br />menempatkan manusia di atas muka bumi dan menyediakan manusia yang<br />pertama (iaitu Nabi Allah Adam dan Sayyidatina Hawa) dengan PimpinanNya dan manusia mesti menjalani kehidupan di atas muka bumi ini berpandukan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkanNya. Dengan demikian kehidupan manusia di atas muka bumi ini tidak dimulai dengan keadaan gelap gulita.<br /><br />Manusia yang pertama itu telah disediakan dengan sinar cahaya yang terang benderang dan Hidayah bimbingan yang membolehkan manusia mencapai kehidupan yang gilang-gemilang. Manusia yang pertama (iaitu Nabi Adam 'Alaihissalam) menerima Ilmu Tanzil dari Allah sendiri. Baginda mempunyai ilmu tentang hakikat dan telah diberikan pula peraturan hidup yang apabila<br />dipatuhi ia akan mencapai serta menikmati kehidupan yang diredhai dan berjaya.<br /><br />Peraturan ini ialah Islam, satu sikap tunduk patuh secara menyeluruh kepada<br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">bersambung ms 5....................</span></span>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-25881058099412732422010-09-07T04:58:00.000-07:002010-09-07T05:05:35.855-07:00PERTAMA: KONSEP HIDUP ISLAM<div style="text-align: justify;">Ciri utama dari Din Al-Islam ialah ia tidak membenarkan sesuatu pertentangan, juga pemisahan yang ketara antara kehidupan kerohanian dan kehidupan dunia.<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><br />Islam tidak sekadar membataskan dirinya untuk membina ketinggian kerohanian</span><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">dan akhlaq semata-mata</span>.<br /><br />Ruang lingkup peraturan yang dikemukakannya mencakupi segenap bidang kehidupan insan. la hendak melahirkan bukan sahaja ketertiban hidup diri perseorangan malah ketertiban hidup <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">masyarakat manusia seluruhnya</span> ke dalam pola-pola yang sihat dan bersih sehingga Kerajaan Allah dibangunkan dalam bentuk kenyataan di atas muka ini.<br /><br />Dengan demikian keamanan, kebahagiaan dan kemakmuran akan memenuhi segenap pelusuk<br />muka bumi dan saujana samudera.<br /><br />Cara hidup Islam didasarkan atas satu pendekatan yang unik kemas serta mantap dan ia merupakan konsep istimewa tentang kedudukan insan dalam alam semesta ini. Itulah sebabnya mengapa perlunya <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">kita memahami terlebih dahulu Tasawwur lslami </span>(konsepsi hidup menurut ajaran Islam) sebelum kita menangani atau membincangkan persoalan ini, masyarakat, politik dan ekonomi dari kacamata Islam.<br /><br />Langkah permulaan menuju perbincangan persoalan-persoalan yang disebutkan di atas harus dimulai dengan memahami dan menghargai beberapa kaedah dasar.<br /><span style="font-weight: bold;">Kaedah-kaedah tersebut adalah seperti berikut:</span></div>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-23310282429273075882010-08-28T11:55:00.000-07:002010-08-28T12:05:43.893-07:00Tanda - Tanda Kebesaran Ilahi<div style="text-align: center;">Dan dibumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan ,<br />Kebun-kebun anggur , tanam tanaman dan pohon bercabang dan tidak bercabang ,<br />Disirami air yang sama .<br />Kami melebihkan sebagian tanaman itu diatas sebagian yang lain tentang rasanya .<br />Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda - tanda<br />( Kebesaran Allah ) bagi kaum yang berfikir .<br /><br />Ar Ra'du : 04<br /></div>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-16527905621148394992010-08-28T05:37:00.000-07:002010-08-28T05:45:11.210-07:00Jihad Hawa NafsuSebelum sesaorang muslim itu keluar berjuang dimedan jihad , dia pada hakikatnya telah berjaya mengharungi satu medan jihad hawa nafsu dalam dirinya terlebih dahulu . Ia telah berjaya melawan godaan nafsu dan godaan syaitan . dia telah berjaya melawan godaan perasaan tamak haloba dan terhindar dari kepentingan diri . Ia juga telah mampu menentang sebarang logo selain logo Allah swt sahaja . Ia juga telah mengenali pelbagai rintangan yang boleh menyekatnya dari mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah .dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4347801651510784724.post-19428300971502978102010-08-28T05:25:00.000-07:002010-08-28T05:31:03.807-07:00Perjuangan Islam<div style="text-align: center;"> Perjuangan Islam ialah satu perjuangan<br />bagi menarik manusia keluar dari menyembah sesama manusia<br />kepada menyembah Allah sahaja .<br />Syed Qutb<br /><br /><br /></div>dinhakkihttp://www.blogger.com/profile/06399942400042575168noreply@blogger.com3